Jumat, 16 Januari 2009

Aktor Orchestra

Aktor Orchestra merupakan grup band yang khusus dibentuk untuk mengiringi musikalisasi puisi-puisi Agus Nasihin dan Yanti Sri Budiarti. Personil Aktor Orchestra terdiri atas Ens pada gitar, Bayu pada gitar rythm, Triandi pada keyboard, Gugun pada bass, dan Gugum pada drum. Puisi-puisi Agus Nasihin yang dimusikalisasi diambil dari buku kumpulan puisi "Ketika Engkau Menagih Puisi". Sementara itu, puisi-puisi Yanti Sri
Budiarti yang dimusikalisasi diambil dari buku kumpulan puisi "Bolehkah Merindu". Pencipta lagu dan aransmen musik puisi-puisi Agus Nasihin dan Yanti Sri Budiarti oleh A. Bima Sutisna. Album musikalisasi puisi yang telah diedarkan dalam bentuk VCD dengan judul "Depan Cermin". Album tersebut diproduseri oleh A. Bima Sutisna bersama Agus Nasihin.


Kamis, 08 Januari 2009

Musikalisasi Puisi-puisi Agus Nasihin

Musikalisasi puisi sebagai salah satu cara mendekatkan puisi kepada khalayak.
Musikalisasi puisi sebagai bentuk kreativitas bermusik.
Musikalisasi puisi sebagai transformasi tekstual ke dalam musikal

"Puisi adalah pikiran yang musikal", kata Thomas Carlyle. Jika puisi adalah musik, mengapa harus dibuat musikalisasi puisi? Justru karena puisi itu musik, lebih "enak" jika diiringi instrumen musik. Musik adalah bahasa yang universal. Kita dapat menikmati musik instrumen atau lagu-lagu berbahasa asing walaupun tidak memahami makna lirik lagunya. Begitupun puisi, kata-kata dalam puisi penuh dengan konotasi, simbol, metafora. Puisi sering dihindari karena menuntut kita untuk mengaktifkan imajinasi dan pikiran. Puisi yang diolah menjadi musikalisasi puisi setidak-tidaknya diharapkan akan lebih mudah mendekatkan puisi kepada khalayak yang lebih luas.





IQRA

Pengembaraanku berakhir di kamar ini
ketika mendengar tangisan pertamamu
yang menuntut kelelakianku
Apa yang akan kau titipkan padaku
malam yang sunyi, pagi yang kabut, atau luka yang perih

Iqra!
Bukit-bukit yang sepi telah lama merindukan gema
akankah kau isi dengan suara tangismu
daun-daun yang kering meminta hujan dari matamu
dan ombak yang gelisah memohon dekapan tanganmu


ISTIRAHLAH

Setelah angin mengucapkan salam
embun bernyanyi zikir
jeritan hati dalam doa
menembus mega-mega
jagat tak terbaca

Laa haula walaa quwwata illaa billah
langkah pertama bersama wangi bunga
bersigap menaklukkan sejarah
O...belum juga pada tepi pertemuan
jiwa tak terbaca

Matahari tegak berdiri di ubun-ubun
menegur langkah untuk istirah
bersimpuh mengadu tentang perjalanan
Inilah doa kedua hari ini
membelah langit hingga ke arasy

Sebelum sampai pada kesempurnaan berkarib dengan-Mu
izinkan doa menebas dosa.


BUAT ALIA DAN IBUNYA

Kudengar suaramu dari balikbalik bukit. Betapa merdu
bagai nyanyian burung di pagi hari. Kutanam dalamdalam di setiap
poripori kulitku - mendengung dalam gendang telingaku.
Betapa riang hatiku seperti anak kecil yang yang mendapat mainan
baru. Aku ingin cepat bertemu denganmu esok pagi agar dapat
kudengar lagi nyanyianmu.